Sebagai wanita muslim, memahami tata cara mandi wajib setelah haid adalah hal yang sangat penting. Haid merupakan kondisi alami yang dialami oleh kaum hawa, namun dalam Islam, haid termasuk ke dalam kategori hadas besar. Oleh karena itu, seorang wanita muslim wajib menyucikan diri dari hadas besar tersebut sebelum dapat melaksanakan ibadah seperti shalat, puasa, dan lainnya.
Definisi Mandi Wajib Setelah Haid
Mandi wajib, atau dalam istilah fiqih disebut sebagai mandi janabah, adalah suatu kewajiban bagi seorang muslim yang mengalami hadas besar. Hadas besar dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti selesai haid, nifas, bersetubuh, mimpi basah, dan lain-lain. Mandi wajib bertujuan untuk membersihkan diri dari hadas besar tersebut agar dapat kembali melaksanakan ibadah dengan sah.
Dalil Tentang Mandi Wajib Setelah Haid
Kewajiban mandi wajib setelah haid bagi wanita muslim memiliki dasar hukum yang kuat dalam Al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa dalil yang menjelaskan tentang hal ini:
1. Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 6
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika kamu junub, maka mandilah.”
Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang dalam keadaan junub, termasuk wanita yang telah selesai haid, wajib untuk mandi sebelum melaksanakan shalat.
2. Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
“Mandi itu wajib atas setiap orang yang mengalami hadas besar.”
Hadits ini menegaskan kewajiban mandi bagi mereka yang memiliki hadas besar, seperti selesai haid, nifas, bersetubuh, dan lain-lain.
3. Hadits Riwayat Muslim
“Mandi Jumat itu wajib atas setiap orang yang baligh, berakal, dan tidak sakit.”
Hadits ini menunjukkan bahwa mandi wajib juga diwajibkan bagi mereka yang akan melaksanakan shalat Jumat.
4. Surah Al Baqarah Ayat 222
“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, Itu adalah suatu kotoran. Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”
Ayat ini menjelaskan bahwa darah haid dianggap sebagai kotoran, sehingga suami dilarang untuk melakukan hubungan intim dengan istri yang sedang haid. Namun, setelah istri selesai haid dan mandi wajib, suami diperbolehkan untuk kembali menggauli istrinya.
Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Sebelum melakukan mandi wajib, seorang wanita muslim harus membaca niat dalam hati. Berikut bacaan niat mandi wajib setelah haid:
Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi taala
Artinya: “Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah Taala.”
Rukun Mandi Wajib Setelah Haid
Ada tiga rukun yang harus dipenuhi dalam melaksanakan mandi wajib setelah haid, yaitu:
- Membaca niat mandi wajib
- Mengalirkan air ke seluruh tubuh dan kepala hingga ujung rambut
- Menghilangkan najis yang menempel di tubuh
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Berikut adalah tata cara mandi wajib setelah haid yang harus dilakukan oleh wanita muslim:
- Membaca niat mandi wajib setelah haid
- Membersihkan kedua telapak tangan dengan air mengalir sebanyak tiga kali
- Membersihkan kotoran yang tersembunyi menggunakan tangan kiri, seperti kemaluan, bawah ketiak, pusar, dan lainnya
- Setelah itu, cucilah tangan menggunakan sabun atau tanah
- Berwudhu
- Menyela pangkal rambut dengan jari-jari tangan yang dibasuh air. Basuhlah menggunakan air hingga menyentuh kulit kepala secara menyeluruh
- Membasuh seluruh tubuh dengan air. Mulailah dengan membasuh dari sisi kanan, setelah itu lanjutkan membasuh sisi kiri
- Pastikan seluruh lipatan tubuh dan bagian yang tersembunyi sudah dibersihkan semua
Bacaan Doa Setelah Mandi Wajib
Setelah melaksanakan mandi wajib, disunnahkan untuk membaca doa selesai mandi wajib. Berikut bacaan doanya:
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri.”
Sunnah-Sunnah dalam Mandi Wajib Setelah Haid
Selain rukun-rukun yang wajib dilakukan, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan dalam melaksanakan mandi wajib setelah haid, antara lain:
- Menghadap kiblat
- Membaca basmalah dan niat di dalam hati dengan maksud untuk berdzikir bukan membaca Al-Quran
- Membaca niat
- Membasuh kedua telapak tangan
- Menghilangkan kotoran dari tubuh
- Berwudhu sebelum mandi
- Meratakan air pada bagian-bagian lekuk
- Menyela ujung rambut sebanyak 3 kali
- Tertib
- Mengulang sebanyak 3 kali
- Dianjurkan menggosok setiap kalinya
- Membasuh bagian aurat yang tertutup
- Setelah selesai melaksanakan mandi wajib disunnahkan membaca doa:
Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh
Manfaat Mandi Wajib Setelah Haid
Melaksanakan mandi wajib setelah haid memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
- Menyucikan diri dari hadas besar sehingga dapat kembali melaksanakan ibadah dengan sah
- Membersihkan tubuh dari kotoran dan najis yang menempel
- Menyegarkan tubuh dan pikiran
- Meningkatkan kesehatan dan kebersihan diri
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah dalam keadaan suci
Perbedaan Mandi Wajib Setelah Haid dengan Mandi Biasa
Mandi wajib setelah haid memiliki beberapa perbedaan dengan mandi biasa, di antaranya:
- Niat: Dalam mandi wajib, niat untuk mensucikan diri dari hadas besar harus dibaca dalam hati, sedangkan mandi biasa tidak memerlukan niat khusus
- Rukun: Mandi wajib memiliki tiga rukun yang harus dipenuhi, sedangkan mandi biasa tidak memiliki rukun yang wajib
- Tata cara: Mandi wajib memiliki tata cara yang lebih lengkap dan rinci, seperti membersihkan seluruh tubuh, menyela rambut, dan lain-lain
- Doa: Setelah mandi wajib, disunnahkan untuk membaca doa tertentu, sedangkan mandi biasa tidak memiliki doa khusus
- Tujuan: Mandi wajib bertujuan untuk menghilangkan hadas besar agar dapat kembali beribadah, sedangkan mandi biasa hanya untuk membersihkan diri
Kesimpulan
Memahami tata cara mandi wajib setelah haid yang sesuai dengan syariat Islam adalah hal yang penting bagi wanita muslim. Mandi wajib merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan setelah selesai masa haid agar dapat kembali beribadah dengan sah. Dengan melaksanakan mandi wajib sesuai dengan rukun dan sunnahnya, seorang wanita muslim dapat menyucikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.